Microsoft MultiPoint Server

Proses belajar mengajar di sekolah saat ini sangat membutuhkan fasilitas komputer dan internet. Namun banyak sekolah di Indonesia yang tidak memiliki dana untuk membeli perlengkapan tersebut. Untuk Sekolah Dasar saja, ratio penggunaan PC di Indonesia 1 : 873, berarti 1 unit PC digunakan untuk 873 murid. Sedangkan Sekolah Menengah Pertama rationya 1 : 705, dan Sekolah Menengah Atas rationya 1 : 39.

Untuk mengatasi keterbatasan ini Microsoft meluncurkan teknologi baru yang diberi nama Windows MultiPoint Server 2010. Teknologi ini dibangun untuk mengatasi kesenjangan digital di dalam kelas karena Windows MultiPoint Server 2010 dapat dijalankan di satu server dengan banyak monitor. Satu unit server bisa dimanfaatkan sampai 10 monitor. Saat ini Windows MultiPoint Server 2010 masih
diuji coba di SMPN 5 Yogyakarta. Sekolah yang memiliki total 30 kelas ini sedang dalam tahap pengembangan menjadi Sekolah Standard Internasional. Dikatakan oleh Edy Thomas Suharta, guru SMPN 5 Yogyakarta, teknologi ini dapat mendukung program Rintisan Sekolah Bertaraf International (RSBI) dengan biaya yang terjangkau. Karena bisa memangkas biaya operasional di laboratorium komputer sekolah hingga 50%. "Persepsi bahwa program RSBI adalah program yang mahal kini dapat diatasi dengan penggunaan solusi Windows MultiPoint Server 2010, karena sekolah hanya perlu membeli satu unit server dengan 10 monitor. Selain itu dapat menghemat biaya operasional hingga 50%." Kata Edy. "Pemakaian listrik juga hanya 70 - 80 persen jika dibandingkan dengan penggunaan PC biasa." Lanjutnya lagi.

Windows MultiPoint Server 2010 memberikan kemudahan bagi sekolah dalam akses pada fungsi komputer, baik di ruang kelas, laboratorium, maupun di perpustakaan. Dengan Windows MultiPoint Server 2010 beberapa monitor dapat mengakses aplikasi yang dijalankan oleh komputer server tunggal. Setiap monitor langsung dihubungkan ke server dan dilengkapi dengan keyboard dan mouse. Walaupun masing-masing monitor dihubungkan ke satu computer sebagai server, tetapi setiap penggunanya dapat melakukan pekerjaan terpisah.

Ananta Gondomono, Academic Program Manager PT Microsoft Indonesia menjelaskan bahwa Windows MultiPoint Server 2010 membantu menurunkan biaya pengadaan komputer. "Sekolah kini tidak perlu lagi mengeluarkan biaya membeli PC yang lengkap untuk laboratorium komputernya karena dengan Windows MultiPoint Server 2010, sekolah dapat membeli 1 unit server dan dapat diakses oleh 10 monitor." Teknologi ini juga memberikan fleksibilitas seandainya sekolah memutuskan untuk menambahkan sebuah Windows MultiPoint Server ke setiap ruang kelas dengan satu monitor untuk setiap siswa. Jika ada siswa lain bergabung di kelas tersebut, dengan mudah sekolah menambahkan monitor ekstra.

Teknologi Windows MultiPoint Server 2010 merupakan salah satu realisasi komitmen Microsoft untuk meningkatkan aksesibilitas terhadap Teknologi Informasi di dunia pendidikan, yang berada di bawah program Partners in Learning.